Komandan Korem 043/Gatam, Kolonel Inf Irwan S. Marpaung memimpin Upacara Tujuhbelasan pada Bulan Desember 2013, bertempat di Lapangan Makorem 043/Gatam pada hari Selasa, (17/12), pukul 07.00 WIB.
Dalam amanat Pangdam II/SWJ, yang dibacakan oleh Komandan Korem, Pangdam menyampaikan bahwa sebagai abdi negara, upacara bendera memiliki makna penting untuk meningkatkan dedikasi, loyalitas dan semangat pengabdian untuk senantiasa berbuat yang terbaik bagi nusa dan bangsa, sekaligus sebagai sarana Komando guna menjalin komunikasi antara pimpinan, staf dan anggota, agar setiap kebijakan, instruksi, petunjuk dan informasi dapat mengalir dan dipahami secara seksama.
Saat ini, kita telah berada di akhir Tahun Anggaran 2013. Dengan demikian, kepada para Asisten, Dansat dan Kabalakdam II/Swj untuk segera melakukan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program kerja Tahun Anggaran 2013. Evaluasi pelaksanaan program kerja perlu dilaksanakan secara menyeluruh, guna mengetahui kelemahan dan kekurangan dari program kerja yang kita laksanakan selama ini.
Hasil evaluasi ini akan menjadi pedoman dan modal berharga dalam penyusunan program kerja dan anggaran tahun depan. Terhadap program - program yang belum terselesaikan, untuk segera dilakukan upaya percepatan dan penajaman sehingga dapat selesai tepat waktu.
Apabila terdapat anggaran crash program, agar dikoordinasikan dengan staf terkait dalam pembuatan administrasi pertanggungjawabannya guna menghindari anggaran yang tidak dapat diserap.
Terkait dengan akan berakhirnya Tahun Anggaran 2013, setiap pengelola atau pengguna anggaran segera menyusun laporan tutup buku sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana dibidang anggaran pada TA. 2013. Sebagai pertanggungjawaban penggunaan dana di bidang anggaran, laporan tutup buku harus disusun secara transparan, akuntabel dan tepat waktu dengan tetap berpegang pada aturan dan ketentuan yang berlaku di lingkungan Angkatan Darat.
Pada peringatan HUT ke - 68 TNI beberapa waktu yang lalu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta seluruh jajaran untuk merevitalisasi dan merefleksikan pengabdian secara kontekstual bagi kepentingan nasional. Dalam revitalisasi TNI ini salah satunya adalah menyukseskan Pemilu dan kepemimpinan nasional 2014.
Sebagaimana kita ketahui bersama, pada Tahun 2014 bangsa Indonesia kembali akan melaksanakan pemilihan umum, baik Legislatif maupun Presiden dan Wakil Presiden. Melalui pemilihan umum inilah rakyat Indonesia akan menentukan wakilnya di Lembaga Legislatif dan memilih Presiden beserta wakilnya untuk periode kepemimpinan lima tahun mendatang. Memasuki tahun politik 2014, diantara elemen masyarakat pasti terdapat perbedaan sikap dan kepentingan.
Akan tetapi penting bagi kita semua untuk tetap mengelola, menjaga dan memelihara perbedaan yang ada agar tidak menjadi ketegangan dan konflik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk menjadi perhatian kita semua, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap stabilitas politik, keamanan dan perekonomian Indonesia yang membawa pengaruh terhadap segala aspek kehidupan masyarakat.
Terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2014, kembali saya mengingatkan untuk berpegang teguh pada Netralitas TNI. Netralitas TNI, dalam setiap kesempatan selalu saya tekankan karena dalam setiap pelaksanaan Pemilu dan Pemilukada merupakan ujian terhadap Netralitas TNI sebagai amanat darireformasi internal. Hal ini perlu untuk menjadi perhatian kita semua, terlebih para prajurit yang bersentuhan langsung dengan kegiatan di masyarakat seperti para Babinsa.
Patut untuk kita ketahui bersama, selama ini tugas - tugas non militer seperti karya bakti dan bakti sosial yang dilakukan oleh prajurit TNI masih dipersepsi secara minor, dicurigai mengandung muatan tertentu dan diboncengi kepentingan penguasa. Persepsi dan kecurigaan ini hendaknya tidak dijadikan sebagai alasan untuk menghindari kontak dengan masyarakat. Akan tetapi, hal ini harus menjadi bahan evaluasi dan introspeksi bagi kita, terutama dalam melaksanakan kegiatan yang melibatkan masyarakat ataupun kelompok masyarakat. Dengan berpegang pada asas netralitas dan niat baik untuk berbuat yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat, saya yakin dan percaya persepsi dan kecurigaan yang ada selama ini akan hilang dengan sendirinya.
Selanjutnya, sebelum mengakhiri amanat ini, Pangdam menyampaikan beberapa hal penting sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas, sebagai berikut : Pertama, tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai landasan moral dan etika bagi prajurit dan PNS Kodam II/Swj dalam melaksanakan tugas. Kedua, tingkatkan disiplin pribadi sebagai basis terwujudnya disiplin satuan dan disiplin masyarakat.
Selaku prajurit dan PNS TNI, jangan pernah berhenti dari tekad dan semangat untuk menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat di sekitar kita. Perkokoh kemanunggalan TNI - Rakyat, sebagai landasan bagi terwujudnya soliditas dan solidaritas sosial, serta terwujudnya persatuan dan kesatuan nasional. Ketiga, pegang teguh dan laksanakan asas Netralitas TNI sebagai bentuk partisipasi dalam pelaksanaan demokrasi, dengan tetap mengikuti dan mencermati perkembangan setiap tahapan Pemilu 2014 guna kesiapsiagaan satuan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk melaksanakan bantuan pengamanan.
Pada akhir upacara Komandan Korem memberikan arahan kepada para prajurit dan PNS Korem 043/Gatam tentang kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan untuk Rumdis apabila ada yang bocor jangan dibiarkan, segera adakan perbaikan agar usia pakai Rumdis dapat bertahan lama serta Komandan Korem juga menyampaikan tentang Rasa Kepedulian jangan merasa masa bodoh terhadap lingkungan sekitar yang kurang pas pada tempatnya.
Dalam amanat Pangdam II/SWJ, yang dibacakan oleh Komandan Korem, Pangdam menyampaikan bahwa sebagai abdi negara, upacara bendera memiliki makna penting untuk meningkatkan dedikasi, loyalitas dan semangat pengabdian untuk senantiasa berbuat yang terbaik bagi nusa dan bangsa, sekaligus sebagai sarana Komando guna menjalin komunikasi antara pimpinan, staf dan anggota, agar setiap kebijakan, instruksi, petunjuk dan informasi dapat mengalir dan dipahami secara seksama.
Saat ini, kita telah berada di akhir Tahun Anggaran 2013. Dengan demikian, kepada para Asisten, Dansat dan Kabalakdam II/Swj untuk segera melakukan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program kerja Tahun Anggaran 2013. Evaluasi pelaksanaan program kerja perlu dilaksanakan secara menyeluruh, guna mengetahui kelemahan dan kekurangan dari program kerja yang kita laksanakan selama ini.
Hasil evaluasi ini akan menjadi pedoman dan modal berharga dalam penyusunan program kerja dan anggaran tahun depan. Terhadap program - program yang belum terselesaikan, untuk segera dilakukan upaya percepatan dan penajaman sehingga dapat selesai tepat waktu.
Apabila terdapat anggaran crash program, agar dikoordinasikan dengan staf terkait dalam pembuatan administrasi pertanggungjawabannya guna menghindari anggaran yang tidak dapat diserap.
Terkait dengan akan berakhirnya Tahun Anggaran 2013, setiap pengelola atau pengguna anggaran segera menyusun laporan tutup buku sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana dibidang anggaran pada TA. 2013. Sebagai pertanggungjawaban penggunaan dana di bidang anggaran, laporan tutup buku harus disusun secara transparan, akuntabel dan tepat waktu dengan tetap berpegang pada aturan dan ketentuan yang berlaku di lingkungan Angkatan Darat.
Pada peringatan HUT ke - 68 TNI beberapa waktu yang lalu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta seluruh jajaran untuk merevitalisasi dan merefleksikan pengabdian secara kontekstual bagi kepentingan nasional. Dalam revitalisasi TNI ini salah satunya adalah menyukseskan Pemilu dan kepemimpinan nasional 2014.
Sebagaimana kita ketahui bersama, pada Tahun 2014 bangsa Indonesia kembali akan melaksanakan pemilihan umum, baik Legislatif maupun Presiden dan Wakil Presiden. Melalui pemilihan umum inilah rakyat Indonesia akan menentukan wakilnya di Lembaga Legislatif dan memilih Presiden beserta wakilnya untuk periode kepemimpinan lima tahun mendatang. Memasuki tahun politik 2014, diantara elemen masyarakat pasti terdapat perbedaan sikap dan kepentingan.
Akan tetapi penting bagi kita semua untuk tetap mengelola, menjaga dan memelihara perbedaan yang ada agar tidak menjadi ketegangan dan konflik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk menjadi perhatian kita semua, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap stabilitas politik, keamanan dan perekonomian Indonesia yang membawa pengaruh terhadap segala aspek kehidupan masyarakat.
Terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2014, kembali saya mengingatkan untuk berpegang teguh pada Netralitas TNI. Netralitas TNI, dalam setiap kesempatan selalu saya tekankan karena dalam setiap pelaksanaan Pemilu dan Pemilukada merupakan ujian terhadap Netralitas TNI sebagai amanat darireformasi internal. Hal ini perlu untuk menjadi perhatian kita semua, terlebih para prajurit yang bersentuhan langsung dengan kegiatan di masyarakat seperti para Babinsa.
Patut untuk kita ketahui bersama, selama ini tugas - tugas non militer seperti karya bakti dan bakti sosial yang dilakukan oleh prajurit TNI masih dipersepsi secara minor, dicurigai mengandung muatan tertentu dan diboncengi kepentingan penguasa. Persepsi dan kecurigaan ini hendaknya tidak dijadikan sebagai alasan untuk menghindari kontak dengan masyarakat. Akan tetapi, hal ini harus menjadi bahan evaluasi dan introspeksi bagi kita, terutama dalam melaksanakan kegiatan yang melibatkan masyarakat ataupun kelompok masyarakat. Dengan berpegang pada asas netralitas dan niat baik untuk berbuat yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat, saya yakin dan percaya persepsi dan kecurigaan yang ada selama ini akan hilang dengan sendirinya.
Selanjutnya, sebelum mengakhiri amanat ini, Pangdam menyampaikan beberapa hal penting sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas, sebagai berikut : Pertama, tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai landasan moral dan etika bagi prajurit dan PNS Kodam II/Swj dalam melaksanakan tugas. Kedua, tingkatkan disiplin pribadi sebagai basis terwujudnya disiplin satuan dan disiplin masyarakat.
Selaku prajurit dan PNS TNI, jangan pernah berhenti dari tekad dan semangat untuk menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat di sekitar kita. Perkokoh kemanunggalan TNI - Rakyat, sebagai landasan bagi terwujudnya soliditas dan solidaritas sosial, serta terwujudnya persatuan dan kesatuan nasional. Ketiga, pegang teguh dan laksanakan asas Netralitas TNI sebagai bentuk partisipasi dalam pelaksanaan demokrasi, dengan tetap mengikuti dan mencermati perkembangan setiap tahapan Pemilu 2014 guna kesiapsiagaan satuan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk melaksanakan bantuan pengamanan.
Pada akhir upacara Komandan Korem memberikan arahan kepada para prajurit dan PNS Korem 043/Gatam tentang kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan untuk Rumdis apabila ada yang bocor jangan dibiarkan, segera adakan perbaikan agar usia pakai Rumdis dapat bertahan lama serta Komandan Korem juga menyampaikan tentang Rasa Kepedulian jangan merasa masa bodoh terhadap lingkungan sekitar yang kurang pas pada tempatnya.